Tidak dapat dipungkiri dampak yang sangat terasa pada aktifitas pendidikan akibat pandemi covid-19 melanda negeri, menyebabkan jutaan anak sekolah terampas haknya untuk belajar dengan normal akhirnya mereka harus berpacu dengan canggihnya teknologi. pola pendidikan negeri ini yang belum terbiasa dengan pembelajaran tanpa tatap muka menyisakan permasalahan dan tantangan tersendiri. Minimnya kapasitas guru dalam pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi online menjadi masalah utama yang menghambat tujuan pembelajaran jarak jauh dengan baik. Di sisi lain upaya pengembangan kapasitas guru yang dilakukan pemerintah selama ini cenderung berfokus pada aspek administratif semata, seperti pelatihan penyusunan rencana pembelajaran, kurikulum, dan berbagai hal lain yang hanya digunakan sebagai bahan administrasi guru. Lebih dari itu kemampuan guru dalam menyusun strategi secara aplikatif dan mampu mengaplikasikan konsep pembelajaran blended learning secara efektif sangatlah dibutuhkan. LPIT Harapan Bunda Purwokerto salah satu institusi pendidikan di bawah naungan Yayasan permata hati Purwokerto menggulirkan kegiatan WEBINAR Pendidikan dengan tajuk “Menumbuhkan Karakter Positif di Era Blended Learning”, nampak memberi suhu baru di awal rapat kerja guru dan karyawan SIT Harapan Bunda di tahun pelajaran 2021-2022. Munif Chatib, konsultan pendidikan dan pakar MIR Multiple Intelligences, memaparkan bahwa strategi pembelajaran yang paling efektif di era blended learning adalah menjadikan belajar menjadi aktivitas yang bermakna bagi siswa. Kebiasaan guru mengajar satu arah haruslah dirubah. Guru mengajar dan juga belajar adalah menyoal tentang guru adalah sosok yang bukan hanya mentransfer ilmu melainkan sosok yang akan mengantarkan peserta didiknya mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan membuatnya bahagia. Pembelajaran bermakna adalah pembelajaran yang mampu memuaskan otak reptil diantaranya, (1) pembelajaran harus menyenangkan bisa dengan modifikasi tampilan warna, lagu, ice breaking dan hal menyenangkan lainnya. (2) pembelajaran yang menantang, (3) pembelajaran berpusat pada siswa dan (4) dokumentasi.
Pembelajaran yang bermakna akan memudahkan tumbuhnya karakter positif dalam jiwa siswa. Dokumentasi belajar di era blended learning seperti ini sangatlah membantu menjadikan proses pembelajaran menjadi berbobot dan bermakna. Dokumentasi belajar siswa dapat dilakukan berupa (1) merekam, siswa merekam aktivitas belajar dengan video atau foto, baik pada proses ataupun hasil. (2) publikasi video atau foto dipublikasikan ke media sosial siswa, guru, dan sekolah. (3) apresiasi like, comment, subcribe, share. Selain daripada itu siswa dapat dimudahkan proses pemahaman pembelajaran melalui proyek pembuatan VLOG Presentasi yaitu siswa melakukan presentasi materi pelajaran dengan berbagai cara dan direkam dalam bentuk video dan presentasi dapat langsung maupun dengan media. Mengukur umpan balik atau respon belajar siswa bisa dengan pemberian tugas non kognitif misal bertanya tentang apa saja yang Belum/sudah dipahami, serta tentang manfaat setiap materi dalam kehidupan sehari-hari. Demikian ringkasan strategi menjadikan pembelajaran di era blended learning agar mampu menumbuhkan karakter positif siswa yang disampaikan pada WEBINAR, 22 Juni 2021. Materi lengkap Webinar bisa dibuka di channel youtube : https://www.youtube.com/watch?v=xWMQkOxWXAs&t=186s ( by : Seli Dewi Lestari, SH.,M.I.Kom )