Dini hari di Lapangan Desa Susukan, Sumbang, Banyumas, terasa berbeda. Udara dingin menyelimuti tenda-tenda Kemah Bakti 2025 SMPIT Harapan Bunda Purwokerto, namun dari kejauhan terdengar suara lembut yang membangunkan peserta. Jam menunjukkan pukul tiga pagi ketika para siswa perlahan keluar dari tenda, mengenakan jaket dan membawa sajadah. Saatnya melaksanakan salat tahajud.
Di bawah langit penuh bintang, mereka berwudu dengan air sumur yang sejuk, lalu berbaris rapi di tanah lapang. Lampu kemah yang temaram menjadi saksi keheningan malam. Tak ada suara selain bisikan takbir dan desau angin yang menembus sela pepohonan.
Salat tahajud di tengah alam terbuka menghadirkan pengalaman spiritual yang jarang dirasakan di ruang kelas. Remaja seusia SMP, yang sedang belajar menemukan jati diri, mendapatkan momen penting untuk merasakan kedekatan dengan Allah dalam suasana sunyi. menemukan wujudnya di sini: mengasah kepekaan hati, menumbuhkan cinta pada ibadah, dan melatih disiplin bangun di sepertiga malam.
Usai salat, para siswa melanjutkan dengan dzikir dan doa. Di bawah langit yang mulai memucat pertanda fajar, wajah-wajah muda itu memantulkan ketenangan yang hanya bisa lahir dari keikhlasan. Tahajud di Kemah Bakti 2025 bukan sekadar agenda kegiatan, tetapi pengalaman ruhani yang menancap dalam, menguatkan jiwa di tengah perjalanan menuju kedewasaan.