Selasa, 30 Agustus menjadi hari yang begitu dinanti siswa. Selepas hampir tiga tahun pandemi, kini para siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Harapan Bunda Purwokerto berkesempatan mengikuti Kemah Bakti kembali. Kegiatan pramuka yang menghadirkan seluruh siswa di sebuah tempat dan mengikuti berbagai kegiatan yang disediakan menjadi pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
Sebelum keberangkatan ke lokasi, para siswa melangsungkan apel pagi di lapangan sekolah. Dipandu oleh Pembina Pramuka SMPIT Harapan Bunda Purwokerto, ustadz Edi, para siswa mendengarkan arahan dan panduan acara kemah bakti.
“Melalui apel, kami menyampaikan panduan agar siswa memahami tata laku selama menjalani kemah bakti. Apalagi pelaksanaan kemah bakti ini dilangsungkan di luar sekolah,” ungkap ustadz Edi.
Selepas pelaksanaan apel, siswa di kelompok mulai melakukan pengecekan barang bawaan. Didampingi oleh ustadz/ah pendamping, ketua kelompok melihat barang bawaan anggotanya.
“Pengecekan sebagai cara disiplin terhadap apa yang diinstruksikan. Barang-barang yang tidak masuk dalam list bawaan, maka akan disimpan di sekolah, tidak boleh dibawa ke lokasi kemah bakti,” jelas ustadz Edi lagi.
Pukul sembilan pagi, ara peserta kemah bakti mulai meninggalkan sekolah menuju ke lokasi kemah yang berada di Lapangan Desa Susukan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.[asr]