Suasana Kemah Bakti 2025 SMPIT Harapan Bunda Purwokerto pada Rabu (3/9/2025) siang berubah menjadi pasar kecil penuh aroma sedap. Di bawah naungan tenda, setiap kelompok peserta sibuk menyiapkan bahan dan peralatan untuk Lomba Memasak. Tema yang diusung kali ini adalah masakan lokal Jawa, dengan tantangan menyajikan makanan ringan khas daerah.
Meja-meja kayu sederhana mendadak menjadi “dapur” dadakan. Ada kelompok yang mengolah getuk dari singkong, ada yang menyiapkan mendoan hangat, ada pula yang meracik wedang jahe sebagai teman kudapan. Wajah-wajah remaja itu tampak serius menakar bumbu, mengaduk adonan, hingga mencicipi rasa. Sesekali tawa pecah saat bumbu terasa kurang pas atau adonan tumpah, menambah keceriaan kemah.
Lomba ini bukan sekadar ajang adu rasa. Pendidikan berbasis fitrah remaja terasa kental: siswa belajar mengenali kekayaan kuliner daerahnya, bekerja sama dalam tim, dan mengasah kemandirian. Remaja usia SMP sedang berada pada fase eksplorasi, termasuk dalam hal rasa dan budaya. Memasak makanan tradisional menjadi cara alami menumbuhkan kebanggaan pada identitas lokal sekaligus keterampilan hidup.
Ketika waktu penilaian tiba, aneka penganan Jawa tersaji rapi di atas piring: getuk warna-warni, mendoan hangat dengan sambal kecap, hingga klepon berisi gula merah yang menggoda. Juri menilai dari cita rasa, kerapian penyajian, dan kreativitas. Lebih dari sekadar lomba, Lomba Memasak Kemah Bakti 2025 menjadi perayaan rasa yang menautkan tradisi dengan jiwa muda yang penuh semangat.