Magang Sosial: Belajar Adaptasi di Lingkungan Baru

Ketika siswa SMPIT Harapan Bunda Purwokerto menjalani magang sosial selama lima hari di rumah keluarga asuh, banyak hal yang mereka pelajari di luar dugaan. Bukan hanya soal disiplin waktu atau gotong royong, tapi tentang satu hal yang sangat mendasar: kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Keluar dari Zona Nyaman

Bagi sebagian siswa, meninggalkan rumah sendiri untuk tinggal bersama keluarga yang belum dikenal bisa terasa canggung, bahkan menegangkan. Mereka harus belajar menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru: waktu makan yang berbeda, cara berbicara yang lebih sopan, hingga rutinitas ibadah yang lebih disiplin.

Namun di situlah letak nilai pendidikannya. Adaptasi adalah keterampilan hidup yang tak bisa dipelajari dari buku teks. Ia hanya tumbuh dari pengalaman langsung, dari situasi nyata yang menuntut fleksibilitas dan kerendahan hati.

Proses adaptasi ini adalah bagian dari perjalanan anak menemukan fitrahnya sebagai makhluk sosial. Anak belajar menyeimbangkan antara keunikan dirinya dan kemampuan untuk hidup harmonis dengan orang lain.

Melebur, Tanpa Kehilangan Jati Diri

Menyesuaikan diri bukan berarti kehilangan jati diri. Justru, di tengah lingkungan baru, anak belajar mengenali siapa dirinya. Mereka menemukan cara untuk tetap sopan tanpa harus berpura-pura, menyesuaikan kebiasaan tanpa kehilangan prinsip.

Keluarga asuh menjadi cermin tempat mereka belajar tentang keberagaman. Setiap rumah punya cara tersendiri dalam mendidik, berkomunikasi, dan mengekspresikan kasih sayang. Dari situ, siswa belajar menerima perbedaan sebagai hal yang wajar, bukan ancaman.

Pada akhirnya, magang sosial bukan sekadar “tinggal bersama keluarga asuh”, melainkan latihan menemukan rumah di mana pun kaki berpijak. Anak belajar bahwa rasa nyaman tidak selalu datang dari tempat, tapi dari sikap hati yang terbuka dan penuh syukur.

Jika di usia SMP mereka sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan baru tanpa kehilangan jati diri, maka sesungguhnya mereka sedang menyiapkan diri menjadi generasi tangguh: yang tidak mudah rapuh menghadapi perubahan, tapi juga tidak kehilangan arah dalam derasnya dunia modern. [humas]

Berita Lainnya

SILATURAHIM KARYAWAN DAN YAYASAN PERMATA HATI PURWOKERTO

  SILATURAHIM KARYAWAN DAN YAYASAN PERMATA HATI PURWOKERTO   Guru/karyawan seluruh unit Lembaga Pendidikan Islam Terpadu Harapan Bunda Purwokerto, Insyaalloh akan mengadakan Silaturahmi dengan Pengurus Yayasan Permata Hati Purwokerto pada hari Senin 16-05-2022 bertempat di RM. Pondok Duyung .    

TALKSHOW BAHASA: LET’S GO AROUND THE WOLD WITH ARABIC AND ENGLISH

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Harapan Bunda Purwokerto menyelenggarakan Gebyar Bahasa 2023 dengan mengambil tema Success is Not Final, Failure is Not Fatal. Kegiatan yang diselenggarakan di sekolah ini melibatkan semua siswa dalam pelaksanaanya. Pada hari pertama, siswa mengikuti beragam kegiatan lomba yang disediakan oleh paniti. Hari berikutnya, mereka mendaras dan menyimak diskusi bersama […]

TALITHA CALLUELLA JUARA SECOND PLACE WINNER PIANO OPEN COMPETITION 2022

Kembali, siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Harapan Bunda Purwokerto meraih prestasi. Kali ini hadir dari Talitha Calluela yang meraih Second Place Winner Preliminary Category Grade 1-2 Piano Open Competition 2022. Kompetisi piano sendiri merupakan gelaran yang diselenggarakan oleh Veranza Music House yang digelar di beberapa kota dan diikuti oleh puluhan pianis dari […]
© 2025 Harapan Bunda Purwokerto