Menumbuhkan Cinta Jajanan Khas Daerah, Puncak Tema P5 TKIT Harapan Bunda Kunjungi Kampung Nopia

Lebih dari 100 siswa TKIT Harapan Bunda Purwokerto pada hari Rabu (4/9/24) melakukan kunjungan ke Kampung Nopia sebuah tempat yang memberikan edukasi pembuatan nopia. Hal ini dilaksanakan dalam rangka kegiatan puncak tema P5 dengan tema Aku Cinta Tanah Air sub tema “Inyong Bangga Dadi Wong Banyumas” dengan serangkaian kegiatan di hari-hari sebelumnya.

Menurut koordinator bidang kurikulum sekaligus penanggung jawab kegiatan Siti Umaroh, S.Pd mengatakan kegiatan tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan menumbuhkan kecintaan pada makanan khas, sesuai dimensi dan elemen pada program P5 Melihat anak-anak jaman sekarang lebih tertarik dengan jajanan kekinian yang lebih didominasi oleh perasa yang kuat yang merupakan adopsi dari jajanan ala negara tetangga.

“Dengan kunjungan ke Kampung Nopia ini diharapkan tumbuh kecintaan anak-anak pada jajanan khas daerah yang aman, dan ini sesuai harapan dari karakter pelajar Pancasila yakni cinta tanah air Indonesia,” ujarnya.

Kedatangan siswa-siswi TKIT Harapan Bunda Purwokerto tentu saja disambut dengan hangat oleh pengelola Kampung Nopia yakni Pak Agus dan kawan-kawannya.

Dalam kegiatan tersebut para siswa dikenalkan cara pembuatan mino oleh chef Mbah Mangun dengan bahan yang sangat mudah didapat yaitu terigu, gula pasir sedikit minyak goreng dan air dan irisan gula merah

Cara pembuatannya pun sangat mudah, terigu diberi gula pasir lalu, sedikit minyak goreng kemudian disiram air lalu diaduk hingga terbentuk adonan yang cukup kalis.

Setelah itu dibuat bulatan sebesar kelereng dan didalamnya diisi irisan gula merah. Langkah selanjutnya adalah memanggang dengan oven yang terbuat dari tanah liat. Api yang digunakan pun dari kayu bakar. Maka tak heran rasa mino alis mini nopia itu menjadi istimewa.

Setelah matang para siswa berkesempatan menikmati mino hasil buatan mereka.
“Wahhh… enak sekali.. ” ujar Fahri salah satu siswa berkomentar.

Harapannya para siswa tidak malu dengan jajanan khas dari daerahnya, tapi justru sebaliknya merasa bangga.
Harapannya dengan kegiatan ini nantinya mino bisa semakin dikenal oleh masyarakat.
“Mudah-mudah dengan wahana belajar seperti ini, mino nantinya semakin dikenal oleh masyarakat yang lebih luas bahkan tingkat nasional. Jadi kita merasa semakin bangga dengan Banyumas,” ungkap Tintin Kustini, S.Pd selaku kepala sekolah TKIT Harapan Bunda Purwokerto. (Siti Umaroh)

Berita Lainnya

Coming Soon In House Training bersama Ust.Ibrahin Mandres

Opinion leader (pemimpin opini) memegang posisi sentral dalam mempengaruhi suatu kelompok masyarakat tertentu. Hal ini terjadi karena pemimpin opini memiliki keteladanan yang dapat ditiru dan diikuti oleh kebanyakan pihak lain. Dalam hal ini Tenaga pendidik sebagai opinion leader di lingkungan institusi pendidikan juga memiliki posisi sentral dalam membentuk karakter atau kepribadian peserta didik. Keteladanan dalam […]

Asyiknya Bermain Gobak Sodor

  Ada banyak cara untuk mengisi kegiatan santri di asrama. Salah satunya melalui permainan Gobak Sodor. Itu yang dilakukan santri SMP IT Harapan Bunda Purwokerto. Numan, salah seorang santri menuturkan sebagai langkah mengisi aktivitas di asrama, teman teman sering melakukan permainan salah satunya gobak sodor. Permainan Gobak Sodor sendiri termasuk permainan tradisional. Selain itu, melalui […]

TENIS MEJA DAN GELIAT BAKAT

Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Harapan Bunda Purwokerto menggelar pertandingan tenis meja se antar kelas, pada Kamis (15/12/22) di Aula SMP IT Harapan Bunda Purwokerto. Panitia menggelar pertadingan ini dalam rangka classmeeting akhir tahun pelajaran 2022/2023 selepas menyelesaikan penilaian akhir semester. “Pertandingan ini kami gelar dalam rangka […]
© 2025 Harapan Bunda Purwokerto