Hari Batik Nasional yang jatuh 2 Oktober diperingati siswa SMP IT Harapan Bunda Purwokerto belajar ecoprint. Sebanyak 70 siswa SMP IT Harapan Bunda Purwokerto mengikuti kegiatan praktik produksi Ecoprint di sekolah, Jumat (18/10). Mereka dilatih langsung oleh Bu Pupung Pursita dari Rumah Olah Tangan.
Dalam kegiatan tersebut siswa antusias menyimak dan mencatat materi yang disampaikan oleh Bu Pupung Pursita. Setelah pemaparan materi, peserta langsung mempraktikan setiap tahapan mulai dari mordan (penghilangan zat kimia pada kain) hingga fiksasi.
Kepala SMP IT Harapan Bunda Purwokerto menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan Ecoprint siswa diharapkan mempunyai keterampilan baru. ” Akan ada wawasan baru, yang awalnya tidak tahu kalau daun bisa dimanfaatkan seperti ini, sekarang jadi tahu” katanya.
Selain itu, melalui kegiatan tersebut agar siswa memiliki jiwa kewirausahan. “Indonesia ini secara keseluruhan membutuhkan banyak wirausaha agar bangsa ini bisa mandiri. sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah.” tambah Ust Sudwito.
Ecoprint adalah sebuah metoda membatik dengan menggunakan bahan bahan alami yang ramah lingkungan yang ada di seputar kita. Untuk pewarna menggunakan bahan dari kayu, kulit kayu atau kulit buah buahan. Misalnya kayu secang untuk membuat warna merah dan sebagainya. Sementara untuk corak batiknya menggunakan dedaunan yang mempunya bentuk unik serta pigmen warna yang indah. [asr]