Langit Desa Susukan mulai merona keemasan ketika matahari perlahan turun, Selasa (2/9/2025). Di tengah kesibukan Kemah Bakti 2025 SMPIT Harapan Bunda Purwokerto, para peserta serentak merapat ke area utama perkemahan. Suasana yang sebelumnya riuh oleh tawa dan aktivitas sore berubah menjadi teduh. Saatnya mereka melaksanakan dzikir petang Al-Ma’tsurat.
Beralas tikar dan duduk melingkar, para siswa membaca rangkaian doa dan ayat suci dengan suara yang lembut namun penuh kekhusyukan. Angin sore menyapu pelataran, menghadirkan ketenangan yang kontras dengan hiruk-pikuk kegiatan kemah sepanjang hari.
Pelaksanaan dzikir petang ini menjadi pengingat bahwa kemah bakti tidak hanya menumbuhkan kemandirian fisik, tetapi juga menguatkan dimensi ruhani. Usia remaja adalah masa pencarian makna, dan dzikir bersama memberikan ruang bagi jiwa untuk berlabuh: belajar bersyukur, mengingat Allah, dan menenangkan hati setelah aktivitas padat.
Di sela gemerisik daun dan cahaya senja, lantunan doa dari para siswa menutup hari dengan damai. Dzikir petang di Kemah Bakti 2025 menjadi bukti bahwa petualangan alam bisa sejalan dengan kekhusyukan ibadah—menegaskan bahwa jiwa muda butuh bukan hanya ruang bergerak, tetapi juga ruang untuk kembali mengingat Sang Pencipta.