Momen kegiatan Bina Pribadi Islam (BPI) menjadi sarana pendidikan dan pembinaan agama Islam yang tidak terpaku pada ruang kelas. Pelaksanaan BPI bisa dilakukan di mana pun memanfaatkan sarana alam dalam proses pendidikannya. Seperti halnya mengaitkan tumbuhan dalam proses berpikir siswa tentang optimalisasi diri.
Ada tanaman yang begitu subur dan ada tanaman yang meranggas layu. Kondisi ini memberikan kesadaran bahwa perlunya perawatan. Biji yang ditanam tidak cukup hanya dibenamkan ke tanah lalu ditinggalkan dan kita berharap akan tumbuh subur. Tentu itu mustahil.
Tanaman itu harus disiram setiap hari, dijaga, dipelihara, dipagari, bahkan kalau tunas-tunasnya mulai tumbuh harus menungguinya, sebab burung-burung juga berminat pada pucuk-pucuk segar itu.
Seperti halnya setiap individu siswa. Menjadi pribadi yang tangguh, baik akhlak dan prestasinya harus dimulai dengan kesadaran perlunya merencakan target hidup. Target hidup yang akan mendrive individu untuk melakukan aktivitas yang sesuai dan menunjang untuk memperoleh targetan hidupnya.
Selayaknya tumbuhan, seorang individu siswa perlu merawat, menjaga motivasi diri agar tetap dalam track target hidup. Bertumbuh dan berkembang hingga suatu saat nanti akan memetik hasil dari proses tersebut. Sejatinya apa yang hari ini didapatkan adalah hasil puzle masa lalu dan apa yang akan diperoleh pada masa mendatang adalah hasil puzle yang disusun dari sekarang. [asr]