Kemah bukan sekadar aktivitas di luar kelas. Namun, memiliki banyak pembelajaran di dalamnya. Salah satu pembelajaran yakni belajar kerja sama. Proses kerja sama dituntut dalam kemah bakti. Para siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Harapan Bunda Purwokerto dibagi dalam kelompok kecil. Selanjutnya mereka akan didampingi oleh satu ustadz/ah.
Para siswa di dalam kelompok mulai bermusyawawarh menentukan ketua kelompok dan struktur lainnya. Selepas itu, mereka mulai membagi tugas bawa barang kelompok dengan melihat kondisi anggota di kelompoknya.
“Alhamdulillah sambil belajar mengelola kelompok. Kami baru membagi tugas barang bawaan kelompok,” ujar Anis Hatta, Ketua Kelompok Dinosaurus.
Lebih lanjut, siswa kelas delapan ini menyebutkan pembagian amanah ini bagian dari memudahkan kerja kelompok dalam mengikuti kemah bakti nanti.
“Tadi kami membuat list barang bawaan kelompok, mana yang sudah ada, perlu menyewa, atau beli. Nantinya yang harus nyewa dan beli dimasukan ke dalam pengeluaran kelompok dan setiap siswa akan dibagi beban membayar iuran,” jelas Anis.
Kemah bakti menjadi pembelajaran di luar kelas. Salah satu pembelajaran yang bisa dilakukan adalah siswa berlatih berorganisasi, bekerjasama. [asr]