Siapa yang tidak mengenali olahraga sepakbola? Tentu semua masyarakat Indonesia mengenali dan bahkan olahraga kulit bundar ini menjadi primadona di kalangan masyarakat kita, dari usia kecil sampai dewasa. Bahkan sepakbola telah menjadi pengungkit gemuruh masyarakat, khususnya ketika timnas Indonesia melakoni pertandingan.
Kita bisa menyaksikan tumpah ruahnya masyarakat kala timnas bertanding. Apalagi melihat trend belakang ini, timnas tengah dalam jalur yang begitu menggembirakan bagi pecinta bola Indonesia. Namun, sebuah peristiwa kelam menghampiri dunia sepakbola Indonesia. Tragedi yang merenggut 135 jiwa terjadi pada 2 Oktober 2022 di Kanjuruhan Malang. Peristiwa yang menyayat hati dan luka mendalam bagi masyarakat.
Melalui program minat bakat bagian sepakbola. Para siswa SMP IT Harapan Bunda Purwokerto ditekankan bahwa sepakbola adalah ruang olahraga, kegembiraan, dan tentunya bagian dalam syiar Islam. Sepakbola adalah cermin bagaimana sebuah tim harus bekerjasama dalam mewujudkan tujuan. Sebuah tim menang tidak hanya bicara satu orang, tetapi melibatkan semua komponen dalam tim, bahkan sekalipun orang itu di luar lapangan sebagai kitman.
Sepakbola juga menjadi ruang kegembiraan, melepas penat, dan ketengangan selepas disibukkan segenap kegiatan. Sepakbola menjadi wahana bertemu, bersilaturahmi dan menanyakan kabar satu sama lainnya.
Perihal syiar, sepakbola juga memiliki andil besar. Timnas Indonesia di bawah asuhan Coach Bima Sakti menjadi jembatan penguatan nilai-nilai Islami kepada para pemain timnas melalui shalat berjamaah dan baca Al-Quran bagi para pemain Muslim.
Jadi sepakbola adalah cara kita bergembira merayakan pertemuan dan kesehatan serta bagian syiar kebaikan. [asr]