Belajar Demokrasi Melalui Pemilu Raya OSIS

Pemilihan Raya yang dilakukan oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah bukan sekadar rutinitas tahunan memilih ketua dan wakil ketua OSIS. Namun, kegiatan pemira adalah tempat belajar siswa tentang bernegara. Sekolah ataupun organisasi menjadi miniatur bernegara. Pemilu biasanya digunakan sebagai momentum perubahan masa depan sebuah bangsa.

Melalui pemilu, siswa belajar berbagai hal yang berkaitan pendidikan politik. Bahwa dalam memilih pemimpin mereka belajar untuk melihat track record atau rekam jejak calon pemimpin. Selain itu, mereka belajar memahami visi misi calon untuk organisasi yang akan menaungi mereka.

Bagi siswa yang berpartisipasi dalam kontestasi pemira dapat menjadikan momentum pemira untuk belajar mengembangkan ide berupa visi misi dalam memimpin organisasi yang akan mereka sampaikan ke siswa lainnya.  Para kontestan pemira jadi mengerti untuk sampai pencoblosan/pemilihan harus melewati serangkaian agenda.

Selamat merayakan pemira, memilih pemimpin untuk OSIS yang lebih baik. [asr]

Berita Lainnya

MUKHOYYAM AL QURAN LPIT KE-6

MUKHOYYAM AL QURAN LPIT KE-6 Saat negeri dilanda pandemi semua anak bangsa terkena dampak dari berbagai sendi. Yang paling terasa adalah di saat anak-anak tak lagi bisa berangkat ke sekolah yang mereka cintai. Guru-guru berpacu dengan waktu untuk tetap mampu memberikan layanan terbaik agar roda pendidikan tak terhenti berputar karena pandemi. Kreativitas dan komitmen pendidik […]

MENUMBUHKAN ASPEK KEINDAHAN LEWAT HUNTING FOTO DI FIELD TRIP

Perjalanan ke berbagai destinasi di Kota Jakarta tidak disia-siakan untuk kegiatan mengambil gambar atau foto. Memasuki waktu Subuh, siswa sampai ke Masjid At-Tin. Sebuah masjid yang dibangun oleh Presiden Suharto dalam rangka mengenang istrinya, Ibu Tin. Di masjid ini, siswa berkesempatan mengabadikan setiap sudut masjid dengan segenap frame yang ada. Selanjutnya siswa bergerak ke arah […]

KEMBANGKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA MELALUI PENTIGRAF

Wow pentigraf? Barangkali serupa itu pertanyaan yang muncul ketika mendengar pentigraf. Orang-orang cenderung lebih mengerti dan mengenal cereta pendek atau cerpen dibanding sub menulis fiksi lainnya. Kenyataannya ada sub menulis fiksi yang bisa menjadi alterantif di tengah kebuntuan ide dan minimnya bendaraan kosa kata, yakni melalui pentigraf. Pentigraf merukan akronim Cerpen Tiga Paragraf. Sesuai dengan […]
© 2024 Harapan Bunda Purwokerto