Tahun Ajaran Baru, Pelajaran Bahasa Indonesia Lakukan Asesmen Diagnosis Non Kognitif untuk Menyemai Kualitas Siswa yang Holistik

Purwokerto – Menyambut tahun ajaran baru dengan semangat inovasi, pelajaran Bahasa Indonesia di SMPIT Harapan Bunda Purwokerto memulai langkah baru dengan melakukan asesmen diagnosis non kognitif gaya belajar siswa. Tindakan ini bertujuan untuk menyemai kualitas siswa yang holistik dengan memahami karakter dan keunikan setiap individu dalam proses pembelajaran.

Asesmen diagnosis non kognitif yang dilakukan oleh pelajaran Bahasa Indonesia di SMPIT Harapan Bunda merupakan suatu pendekatan yang memperhatikan aspek sosial, emosional, dan kecerdasan lainnya yang tidak terukur melalui tes kognitif tradisional. Fokus dari asesmen ini adalah mengidentifikasi gaya belajar dan preferensi belajar masing-masing siswa, sehingga pengajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan individual mereka.

Dalam menjalankan proses asesmen ini, para guru Bahasa Indonesia menggunakan beragam metode, termasuk observasi kelas, wawancara dengan siswa, serta kuesioner mengenai gaya belajar dan minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia. Data yang diperoleh dari asesmen ini akan membantu guru dalam merancang strategi pengajaran yang lebih efektif dan relevan.

Pengampu Bahasa Indonesia SMPIT Harapan Bunda Purwokerto, Ustadz Bani , menyampaikan pentingnya asesmen diagnosis non kognitif dalam pembelajaran.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan seluruh aspek potensi siswa. Melalui asesmen non kognitif ini, kami dapat lebih memahami kebutuhan dan kecenderungan masing-masing siswa, sehingga pengajaran dapat disesuaikan dengan cara yang paling efektif,” kata Ustadz Bani.

Gaya belajar siswa bisa beragam, ada yang lebih memahami melalui pendengaran, visual, gerak tubuh, atau interaksi sosial. Dengan memahami gaya belajar siswa, para guru dapat menyusun rencana pembelajaran yang lebih variatif dan interaktif, sehingga siswa merasa lebih termotivasi dan terlibat secara aktif dalam proses belajar.

“Asesmen non kognitif gaya belajar ini membuka pintu bagi kami untuk mengetahui preferensi belajar siswa. Kami berharap dengan pendekatan yang lebih personal ini, proses pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan, dan siswa dapat meraih hasil belajar yang lebih optimal.”

Dengan dilakukannya asesmen diagnosis non kognitif gaya belajar siswa, SMPIT Harapan Bunda Purwokerto menegaskan komitmennya untuk mempersiapkan siswa dengan pendekatan holistik yang melampaui aspek akademis semata. Diharapkan, langkah inovatif ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa secara keseluruhan dan mencetak generasi yang berkualitas dalam berbagai aspek kehidupan. [asr]

Berita Lainnya

HARBUNPRESTASI

Assalamu’alaikum. wr. wb Mengucapkan Selamat dan Sukses kepada Siswa/ i yg Berprestasi di bawah ini : 1. Arkan Albasith Sebagai 8 besar Cabor Petanque Kategori Shooting Putra Popda Jateng 2022 2. Akila Nathifa Jaenuri Juara 2 Cabor Sepatu Roda 5000M dan 1000M Putri Popda Jateng 2022 3. Raditya Danish Rahadian Juara 2 Bulutangkis GAPA Perorangan […]

PRAMUKA BANGUN KEMANDIRIAN SISWA

Usia 10-14 tahunn merupakn fase peralihan menuju dewasa. Di usia ini seorang anak dipersiapkan menjemput fase dewasanya. Beberapa kegiatan diproyeksikan dalam rangka penguatan diri menuju dewasa. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Harapan Bunda Purwokerto melalui program kemah bakti menyediakan ruang penumbuhan kemandirian siswa. Menyiapkan anak-anak menjemput masa dewasanya karena pemuda memiliki peran penting […]

PENGAWAL SYAWAL LEWAT APEL PAGI

Bulan syawal kini telah datang dan silaturahmi handai taulan telah tersampaikan. Pada akhirnya waktu mengantar pada pertemuan kembali dengan teman-teman sekolah. Di hari pertama masuk sekolah pasca lebaran, seluruh siswa mengikuti apel pagi. Apel pagi yang dilaksanakan dalam rangka menyambut hari baru di syawal nan fitri. Mengenakan seragam batik khas sekolah, setiap siswa berbaris sesuai […]
© 2025 Harapan Bunda Purwokerto