MAGANG SOSIAL SMP IT HARAPAN BUNDA PURWOKERTO

Masa aqil balig adalah masa yang sangat krusial bagi seorang muslim. Masa ini menjadi batas antara mumayyiz dan mukallaf. Mumayyiz berarti seorang muslim belum memiliki beban dalam melaksanakan kewajiban dalam agamanya. Sedangkan mukallaf berarti ia sudah memiliki beban syara’. Sehingga menjadi sangat penting diperhatikan oleh para pendidk baik di lingkungan keluarga (orang tua) maupun di lingkungan lembaga formal pendidikan.

Dunia pendidikan memiliki tugas penting untuk meminimalkan kesenjangan pencapaian aqil dan balig. Pendidikan yang dimaksud dalam paradigma ini lebih luas dan tidak diartikan sekedar bersekolah. Pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan mencakup atas keluarga, lingkungan masyarakat hingga pemerintah. Jadi, jika sekarang ini terjadi akselerasi masa balig yaitu dimulai sejak usia 10 tahun bahkan usia 8 tahun ada yang sudah balig, maka dalam perspektif aqil balig ini sesungguhnya konsep pendidikan bagi mereka adalah pendidikan yang mendewasakan dan memandirikan, bukan melambatkan kedewasaan dengan memaksanya berlama-lama menjadi anak-anak atau remaja. Pendidikan bertugas mendewasakan pikiran dan jiwa mereka seiring atau disesuaikan dengan tingkat kedewasaan fisiknya. Pendidikan seharusnya menjadikan mereka manusia dewasa bukan setengah dewasa. Dalam hal ini keluarga, lingkungan masyarakat ,dan pemerintah bersinergi mewujudkan pola pendidikan yang mendewasakan fisik dan mental seorang anak secara harmonis.

Pendidikan harus mendekatkan anak terhadap realitas hidup, yakni proses pendidikan yang memberikan penyadaran bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat. Kepekaan anak terhadap orangtua, keluarga, saudara-saudara maupun orang lain akan terasah apabila mereka menghadapi tantangan. Anak perlu belajar menghadapi tantangan. Perlu belajar menyelesaikan masalah dan mengatasi kesulitan. Tugas kita memberi kesempatan kepada mereka dan peduli dengan kesulitan mereka. Mengingat selepas selesai di sekolah, para siswa akan hidup di masyarakat dengan segala kondisi realitasnya. [asr]

Berita Lainnya

Jum’at Besih, Sehat dan Ceria

Jum’at Bersih, Sehat dan Ceria kali ini, siswa-siswi TPA Baby Class Harapan Bunda Purwokerto belajar cara menjaga kebersihan lingkungan dengan mencabut rumput-rumput liar yang ada di halaman sekolah dengan didampingi oleh ibu guru. Siswa-siswi merasa senang dan sangat antusias mengikuti kegiatan menvabut rumput sambil membawa ember kecil sebagai tempat membawa rumput yang telah mereka cabut. […]

SISWA SMP IT HARAPAN BUNDA BELAJAR MEMBUAT PUISI DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA

Menulis puisi merupakan aktivitas yang terbilang gampang susah. Banyak anak yang kesulitan jika diminta untuk menulis puisi. Tentu persoalan ini tidak lepas dari kepahaman puisi dan perpustakaan kosa kata setiap siswa. Pada kegiatan Minat Bakat Jurnalistik, siswa diajak untuk belajar menulis puisi dengan bermain kosa kata. Bahwa puisi merupakan seni kata, seni berbahasa yang terdiri […]

Borong Piala MAPSI – SDIT Harapan Bunda Purwokerto Memenangkan 12 kejuaraan dalam Lomba MAPSI Tingkat Kecamatan Purwokerto Selatan

Purwokerto, 29 Agustus 2023 -Dengan Mengusung Tema “Gali Potensi, Raih Prestasi, Menuju Banyumas Satria” Kelompok KKG PAI Banyumas menyelenggarakan lomba MAPSI (Mata Pelajaran Agama Islam dan Seni Islami). Demi menyemarakan Perlombaan tersebut, SDIT Harapan Bunda Purwokerto ikut andil mengirimkan 81 siswanya untuk turut serta mengikuti lomba MAPSI tingkat kecamatan Purwokerto Selatan, dengan 14 cabang lomba […]
© 2024 Harapan Bunda Purwokerto